Kamis, 06 Januari 2011

APA KABAR INDONESIA MALAM

Kasus century
Disini akan dikupas dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang di bawakan oleh Tina Talisa dalam episode masalah pandangan akhir  angket century, episode itu acara begitu meriah dalam openingnya tina talisa terlihat  segar dalam menyambut penonton juga begitu hangat dan bersahabat. Musik dari piano yang mengiringi sangat menyatu dengan acara itu. Seting lokasi  juga sangat rame dan meriah identik dengan warna merah dengan latar belakang kaca transparan sehingga terlihat kesibukan orang-orang di luar. Apa Kabar Indonesia malam di TVOne dalam episode ini.
Disini yang akan di kupas lebih dalam tentang pembawaan Tina Talisa saat memandu acara Apa Kabar Indonesia Malam di TVOne. Di episode pandangan akhir  angket centuri ini Tina Talisa berinteraktif dengan Medina Rahma  reporter TVOne yang sedang meliput di gedung DPR RI saat anggota DPR RI melangsungkan rapat angket Century. Saat Medina Rahma  memberi laporan kepada Tina Talisa tentang berjalanya sidang tentang pandangan akhir kasus century dan medina Rahma memberi tahukan tentang jalanya sidang menyebut nama atau tidak tiba-tiba Tina Talisa memotong laporan dari Medina Rahma  sebagai reporter di lapangan dan di beri pertanyaan baru. Apa yang di lakukan Tina Talisa memotong laporan dari Medina Rahma  begitu mengganjal dan transisinya saat ingin memberi pertanyaan begitu kasar kurang halus, saya sebagai pemirsa di rumah merasa ada yang kurang karena saya baru ingin mengikuti laporan dari Medina Rahma tentang apa yang terjadi saat anggota DPR  sidang tentang penyebutan nama atau tidak masalah kasus centuri, tiba-tiba di potong oleh Tina Talisa sehingga informasi yang saya ikuti ada yang kurang dan begitu ganjil.
Hal seperti itu menurut saya bukan hanya terjadi pada saya saja melainkan kepada semua  pemirsa di rumah yang mengikuti acara Apa Kabar Indonesia dengan benar-benar memperhatikan jalanya acara itu. Sementara laporan dari reporter di lapangan sangat penting dan apa bila ada laporan yang kurang atau terpotong juga akan menyebabkan asumsi pemirsa di rumah berbeda dengan kejadian yang sebenarnya.

Seharusnya Tina Talisa memberi pertanyaan yang lebih halus mungkin saat  Medina Rahma  jeda memberi laporan kalaupun tidak Tina Talisa memotong laporan dari Medina Rahma dan memberi pertanyaan yang mempunyai kontinitas dalam artian pertanyaan dari Tina Talisa itu berkesinambungan dengan pernyataan yang tadi dipotong. Hal seperti itu juga tidak terjadi dalam episode ini saja tapi hampir di setiap saya mengikuti acara ini Tina Talisa selalu memotong laporan-laporan dari reporter bahkan dari bintang tamu. Menurut saya Tina Talisa melakukan pemotongan pembicaraan dengan tujuan mempersingkat waktu tapi  yang dilakukan Tina Talisa tidak memberi transisi sebuah acara yang halus dan begitu kasar bahkan begitu ganjil dan saya sebagai pemirsa di rumah merasa ada informasi yang terpotong dan kurang.
Jadi dalam episode itu acara berlangsung terkesan rancu dan tergesa-gesa jadi saya sebagai pemirsa kurangbegitu bisa menikmati. Apa lagi dalam acara dis kusi berlangsung disitu ada beberapa bintang tamu dari beberapa DPR dari perwakilan fraksi dan pengamat politik antara lain Fahri Hamza dari Fraksi PKS.  Saat Fahri Hamza dari Fraksi PKS memberi pernyataan dari pertanyaan Tina Talisa tentang loby-loby penyebutan nama ataupun tidak tiba-tiba Tina Talisa  memberi pertanyaan begitu ringan sebelumnya mint,  maaf tidak mengurangi rasa hormat pertanyaan itu kurang bermutu dan seakan terkesan Tina Talisa kurang merespon dengan serius, tujuan Tina Talisa mungkin sedikit bercanda agar acara itu lebih terkesan santai tapi kurang menarik disaat Fahri Hamza dari Fraksi PKS memberi pernyataan yang serius dan begitu berat dengan bahasa politisi tapi Tina Talisa meresponya dengan pernyataan yang begitu ringan dan dengan ekspresi becanda sementara itu masalah bangsa.
Sehabis iklan masuk diacara Apa Kabar indonersia Malam Tina Talisa membuka acara dengan informasi seorang pencuri kabel ingin bunuh diri di tower karena takut di kroyok oleh masa yang akhirnya bisa diamankan oleh polisi. Tina Talisa memberi pernyataan bahwa akir dari maling kabel itu happy anding, berakhir dengan bahagia saya sempat heran kenapa Tina Talisa memberi pernyataan seperti itu saya berpandangan bahwa maling itu tidak berakhir bahagia karena kalo tidak mencoba bunuh diri maling kabel itu di hakimi masa resikonya juga mati, maling kabel itu akhirnya turun dari tower dan menyerahkan diri kepada poloisi tapi pandangan saya itu juga tidak berahir bahagia karena si malin kabel itu menyerahkan diri yang akhirnya dia juga akan dipenjara.
Sangat aneh dan begitu janggal disaat Tina Talisa tadi membahas tentang kasus bank century yang dikorupsi meliyaran rupiah dengan santainya dan selalu dengan senyum indahnya tapi di saat memberi penjelasan pada liputan maling kabel yang mau bunuh diri karena takut di hakimi masa yang akhirnya menyerahkan diri kepada polisi Tina Talisa memberi pernyataan bahwa itu berahir bahagia. Apa yang diungkapkan Tina Talisa itu seakan tidak melihat sebuah masalah dari segi kemanusiaan bahkan seperti tontonan. Dari kasus korupsi bank century meliyaran rupiah dan di bandingkan dengan Maling kabel.
Sehabis liputan maling kabel itu tiba-tiba Tina Talisa mengalihkan pembahasan ke kasus bank century lagidan disitu tanpa ada transisi dari liputan maling kabel ke pembahasan pertama yaitu kasus bank century. Dengan adanya liputan maling kabel itu juga akan menjadikan pemirsa sedikit kaco karena saya yang sering mengikuti acara Apa Kabar indonesia Malam kadang dikacokan oleh liputan itu karena saya kira pembahasan dalam diskusi yang akan berlansung berkaitan dengan liputan yang sedang ditayangkan ternyata tidak maka saya jadi kurang fokus dan saya sebagai pemirsa akan pindah setasiun televisi lain karena jadi tidak fokus dan tudak mood lagi di saat antara liputan dan pembahasanya kurang seimbang. Apa lagi liputan  maling kabel itu sudah ditayangkan di bebrapa acara brita berkali-kali di siang  harinya jadi bisa di bilang liputan maling kabel diacara Apa Kabar Indonesia itu hanya sebatas basa basi saja agar acara itu terlihat berbeda namun buat pemirsa di rumah dengan adanya liputab itu membuat pemirsa di rumah tidak fokus mengikuti jalanya diskusi.
Sehabis liputan pencuri kabel itu tiba-tiba Tina Talisa membahas tentang kasus bank century seperti di pembahasan awal tanpa ada transisi. Harusnya Tina Talisa memanfaatkan liputan itu untuk menjadu jembatan dari maling kabel ke kasus yang lebih besar yaitu korupsi bank centuri dengan dana meliyaran rupiah walau itu kasus yang sangat kontras dan berbeda tapi lebih indahnya apabila Tina Talisa mampu mencari kesamaan dari kedua kasus itu antara pencuri kabel dan kasus korupsi bank century itu sama-sam pencurianya yang satu pencurian kabel pencurian aset negara maling itu melakukan itu karena tuntutan perutnya dirinya kalopun sudah ber kluarga berarti tuntutan perut untuk dirinya, istri, dan anaknya, sementara pelaku korupsi bank century atas dasar kepentingan untuk kaya, politik dan lain-lain yang merugikan bangsa indonesia. Apa bila Tina Talisa bisa menggunakan liputan itu menjadi jembatan dan mencari persamaan dari kedua kasus itu kan lebih indah.
Tapi saya sebagai pemirsa di rumah berpendapat liputan yang di tayangkan itu hanya sekedar basa-basi malah membuat rancu jalanya diskusi saat berlangsung dan seandainya liputan itu tidak ditayangkan juga tidak mengurangi isi dan maksut dari jalanya acara itu sendiri. Dengan adanya liputan saat mau masuk acara malah terkesan rancu dimana Apa Kabar Indonesia Malam sering mengangkat tema yang berganti-ganti dan berbeda-beda pula juga berbeda-beda narasumber. Menurut saya tidak perlu ditayangkanya liputan-liputan yang  tidak ada hubunganya dengan tema diskusi yang sedang berlangsung. Apa lagi liputan-liputan brita yang ditayangkan sudah di tayangkan berkali-kali. Menurut saya kenapa Tina Talisa kadang memotong pembicaraan dan terkesan terburu-buru karena banyak susunan acaranya sementara waktu terbatas sehingga Tina Talisa terkesan agak tergesa-gesa dalam membawakan acara Apa Kabar Indonesia Malam.
 Tapi pernyataan saya pribadi itu  juga saya imbangi dengan pernyataan lain kadang saya pribadi berpikir, dengan sikap Tina Talisa yang suka memotong laporan dari reporter yang ada di lapangan seperti saat Tina Talisa menerima laporan dari reporter Medina Rahma  yang ada di gedung DPR RI dan laporan itu di potong dan Tina Talisa langsung bertanya dengan Medina Rahma , saat Fahri Hamza dari Fraksi PKS juga saat memberi peryataanya dari pertanyaan Tina Talisa tiba-tiba juga dipotong juga apa jangan-jangan sikap Tina Talisa bermaksut untuk membentuk opini pemirsa di rumah dan juga membentuk opini pemirsa di rumah untuk merujuk pada satu gagasan dan pandangan tertentu kepada kasus bank century.

Tina Talisa dalam memberikan porsi pertanyaan juga kurang bijak karena dalam acara yang saya kupas ini porsi pertanyaan lebih banyak kepada Fahri Hamza dari Fraksi PKS dia anggota DPR RI yang partainya berkoalisi dengan partai penguasa melainkan partainya bertolak belakang dengan partai koalisinya. Tapi anggota DPR RI yang partainya memilih jalan seperti partainya Fahri Hamza juga ada sebagai nara sumber seperti Edi Komarudin dari Fraksi Paratai GOLKAR. Tapi kenapa porsi pertanyaan lebih banyak kepada Fahri Hamza dari fraksi PKS. Fahri Hamza dari fraksi PKS dalam satu segmen diisi dari pernyataanya sementara segmen kedua diisib liputan dan tiga pernyataan dari Hendrawan Supratiknio dari Fraksi PDI Perjuangan, Edi Komarudin dari Fraksi Paratai GOLKAR, dan Cipta Lesmana sebagai Pengamat Komunikasi Politik. Sehingga saya mengikuti acara itu kuarng puas dalam mengikuti jalanya diskusi.


BY : Singgih Arif Kusnadi/08148112

0 komentar:

Posting Komentar